PURBALINGGA- Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM apresiasi kinerja aparat TNI POLRI yang bersinergi dengan sejumlah organisasi kemasyarakatan di Kecamatan Karangreja dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) khususnya di wilayah Bayeman yang pada waktu sebelumnya cukup tinggi. Berkat kerjasama yang baik dan solid dari semua pihak, angka lakalantas baik selama Ramadhan sampai dengan Idul Fitri 1440 Hijriyah dapat ditekan seminimal mungkin, semua berjalan lancar dan tidak dilaporkan adanya gangguan kamtibmas di wilayah Kec Karangreja.
“Terima kasih sebelum dan sesudah lebaran, atas kesiagaan jajaran TNI POLRI beserta aparatur lainya, organisasi kemasyarakatan dan juga seluruh pihak, angka lakalantas di bayeman dapat ditekan se minimal mungkin, semua lancar dan saya tidak menerima laporan adanya gangguan kamtibmas,” kata Bupati Dyah H Pratiwi pada saat silaturahmi Idul Fitri 1440 Hijriyah dengan aparatur dan masyarakat Karangreja di gedung olahraga Lestari Kec Karangreja, Senin (17/6).
Dalam kesempatan tersebut Bupati Dyah H Pratiwi juga sampaikan terima kasih kepada warga masyarakat khususnya para kepala desa beserta seluruh aparatur dan lembaga pemerintahan desa yang tetap dapat menjaga kondusifitas wilayah Kec Karangreja selama kontestasi politik dilaksanakan sehingga berjalan sukses, aman dan kondusif walupun tentunya dalam kontestasi tersebut terjadi adanya beda pilihan, beda warna dan menimbulkan gesekan, namun dalam momentum bulan Syawal ini dirinya meminta semua itu untuk dihilangkan. “Saatnya kini kita kembali eratkan silaturahmi, kembali berbaur bersatu rapatkan barisan. Beda pilihan, beda warna dan beda lainnya dalam kontestasi politik kemarin mohon dihilangkan,” katanya.
Kepada para kades, Bupati Dyah H Pratiwi dorong integrasi seluruh potensi yang dimiliki masing-masing desa, baik pariwisata, kerajinan maupun potensi lainnya dengan wisata Golaga yang sudah ada untuk dapat memberi efek bagi pengembangan potensi desa. Dirinya sampaikan, Pemkab Purbalingga siap bantu fasilitasi dan juga pendampingan manakala ada niat desa untuk mengembangkan potensinya. Terkait anggaran yang diterima desa baik DD maupun ADD Bupati berpesan untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya demi kemaslahatan seluruh masyarakat desa.
Camat Karangreja Drs. Didik Agus Purwanto dalam laporannya menyampaikan kegiatan silaturahmi dihadiri Forkopimcam Karangreja, jajaran Polsek, Koramil, UPT Dinas kesehatan, Dinas Sosial, Korwilcam UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan beserta guru PAUD, TK, SD, SMP dan SMA, seluruh kepala desa beserta perangkat dan lembaga pemerintahan desa, tokoh agama dan juga tokoh masyarakat Kecamatan Karangreja. Didik sampaikan permohonan maaf mewakili warga masyarakat Kec Karangreja dan mengajak seluruh ASN dan seluruh aparatur melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya untuk kemajuan Kec Karangreja Kab Purbalingga dan menyatakan siap mendukung program kebijakan dari Pemkab Purbalingga.
Silaturahmi diisi tausiah dari KH Bustomi yang menyampaikan bahwa hakikatnya misi utama bulan ramadhan adalah menjadikan manusia bertakwa karena merupakan derajat tertinggi dan akan mendapatkan tempat paling mulia disisi Allah SWT. Dalam arti bahasanya takwa berarti takut, namun yang dikehendaki adalah takut untuk berbuat salah dan menjauhi semua perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Yang dikehendaki dari arti bertakwa terdapat pada empat hurufnya yaitu huruf ta, qof, wawu dan ya (ada yang mengatakan alif), yakni ta adalah sifat tawadlu yang artinya andap asor, rendah hati, tidak sombong atas kelebihan yang dimilikinya dan sifat ini akan menciptakan kondusifitas dimanapun berada dengan filosofi bumi dimanapun rela diinjak namun selalu beri kemanfaatan bagi yang menginjaknya.
Huruf kedua qof yaitu Qonaah yang artinya nrima ing pandum, ikhlas selalu bersyukur atas apa yang diterimanya dari Allah SWT, tidak berburuk sangka kepada Allah dan juga kepada semua makhluk-NYA dan ketika sifat ini diterapkan niscaya tak akan ada orang saling jengkelan, rebutan baik rebutan harta, warisan maupun jabatan. Manusia yang mempunyai sifat ini menurut KH Bustomi akan selalu bersyukur dan sehingga akan selalu ditambahkan rejekinya oleh Allah SWT.
Ketiga adalah wawu (wau) yang artinya wara’ yakni orang yang berhati-hati menjaga hidupnya dari perkara yang tidak jelas halal haramnya dan aplikasi dari sifat ini adalah menjadi manusia yang lurus, tak pernah merugikan orang lain karena tidak ingin memiliki hak orang lain, dan akan menciptakan keadilan bagi seluruh makhluk Allah SWT. Keempat adalah ya yang artinya yaqin (yakin), optimis percaya diri dan tanpa keraguan dalam jiwanya selalu meyakini kemampuannya untuk mencapai keberhasilan.
“Semoga kita termasuk golongan orang yang bertakwa dan di bulan Syawal ini kita termasuk didalam golongan orang-orang yang mampu meningkatkan menjaga ketakwaan kepada Allah SWT, selalu diberi keselamatan, keluarga bahagia sakinah mawaddah warohmah dan sukses dunia akhirat,” kata KH Bustomi. (t/ humpro2019)
Komentar Terbaru