PURBALINGGA – Jambore Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) ke-16 Tingkat Provinsi Jawa Tengah akan digelar 26-28 Juli 2019 mendatang di Desa Wisata Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga. Jambore akan diikuti utusan 35 Pokdarwis yang mewakili masing-masing kabupaten/kota di Jateng.

Hal tersebut terungkap saat Kepala Dinas Pemuda Olah Raga & Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah Drs Sinung Nugroho Rahmadi, MM bersama Kabid Sumberdaya Manusia & Ekraf Disporapar Jateng Trenggono, S.IP, M.Par melakukan audiensi dengan Sekda Purbalingga Wahyu Kontardi, SH, di ruang kerja Sekda, Jum’at (10/5) siang. Ikut mendampingi Sekda Purbalingga, Kepala Dinporapar Purbalingga Yanuar Abidin, SH, dan Kabid Pariwisata Dinporapar Purbalingga Ir Prayitno, M.Si.

Sinung mengungkapkan, di Jateng saat ini setidaknya ada 224 desa wisata dengan kearifan lokal masing-masing serta 560 pokdarwis. Dengan jumlah desa wisata dan pokdarwis yang terus berkembang seiring dengan perubahan pariwisata ke rural tourism dan back to nature, maka Pemprov Jateng perlu memberikan apresiasi dan pembinaan terhadap pokdarwis selaku pengelola desa wisata melalui kegiatan komprhensif dan berkelanjutan.

“Melalui Jambore pokdarwis, diharapkan para pelaku dan masyarakat luas akan semakin sadar pentingnya sapta pesona sadar wisata. Dengan jambore ini diharapkan juga terjadi jejaring pemasaran desa wisata, karena saat kegiatan berlangsung juga akan diundang pelaku biro wisata dan pemandu wisata serta pegiat wisata lainnya,” kata Sinung.

Sinung merinci, konsep kegiatan jambore pokdarwis dimulai dari pre test kepada seluruh peserta, pengenalan daya tarik wisata, aksi dan tanggap sapta pesona, paparan profil, program dan tanggap sapta pesona dari masing-masing pokdarwis, fun game dan studi kasus, serta gelar produk dan kesenian dari pokdarwis se-Jateng. “Saat gelar produk diharapkan saling terjadi cross salling dan saling mengenal produk antar pokdarwis,” kata Sinung.

Sekda Purbalingga Wahyu Kontardi, SH menyambut baik gelaran Jambore Pokdarwis tingkat Jateng yang dipusatkan di Purbalingga. Dengan kedatangan para tamu se-Jateng, dapat menjadi sarana promosi wisata Purbalingga serta menggerakan ekonomi masyarakat. “Tempat wisata yang menjadi lokasi jambore paling tidak mendapat dampak ekonomi yang positif, begitu juga dengan penginapan di homestay atau bahkan di wilayah kota Purbalingga,” kata Subeno.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinporapar Purbalingga Yanuar Abidin menambahkan, selain melibatkan pokdarwis dan desa wisata se-Purbalingga, pihaknya juga akan mengajak pelaku Usaha Kecil Mikro (UKM) untuk ikut melakukan promosi dalam event ini.

“Kami akan mendukung suksesnya acara dengan melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait seperti dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk mendukung pementasan seni, kemudian dari Dinas Koperasi UKM untuk ikut mempromosikan produk UKM, Dinas Kominfo dan Bagian Humas Setda untuk memblowup promosi kegiatan, serta pelibatan pelaku wisata dari masyarakat seperti Generasi Pesona Indonesia (Genpi), duta wisata, saka pariwisata, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), biro wisata, pengusaha hotel, pengusaha rumah makan, dan pengelola destinasi wisata lainnya,” kata Yanuar. (y)