Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Purbalingga, Prayitno menyebutkan, Puncak Lompong sejatinya sudah tumbuh menjadi kawasan wisata belakangan ini. Warga setempat berinisiatif membuat Gardu Pandang yang sudah cukup dikenal di kalangan wisatawan.
“Kawasan ini sudah berkembang, tapi potensinya masih perlu dimaksimalkan,” katanya, Rabu (16/1).
Menurut dia, pengembangan kawasan ini Dinporapar Purbalingga bekerjasama dengan PT Telkom sebagai pemilik lahan serta PD Owabong untuk pengembangan manajemen. Tahap selanjutnya yaitu penambahan wahana, fasilitas serta aktivitas.
Selain pemandangan hamparan lahan perkebunan serta puncak Gunung Slamet, kawasan ini akan dikembangkan untuk olahraga minat khusus paralayang dan gantole serta ziplin coaster. Sebagai fasilitas tambahan, kawasan ini akan dilengkapi taman bunga, gasebo, toilet, rumah joglo, coffee shop serta mini resto.
“Sasaran pasar yang kami bidik adalah pengunjung yang datang ke Rest Area Serang, Golaga, dan kelompok pendaki gunung. Mereka bisa mampir sejenak di Puncak Lompong. Sekaligus untuk pembinaan atlet paralayang yang biasanya dibina di Lanud Wirasaba,” jelasnya.
Sementara itu, Manajer PT Telkom Property Area 4 Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Ferry M mengatakan, kerjasama dengan Pemkab Purbalingga ini masih perlu dibahas secara detail. Namun, pihaknya tetap menyambut baik rencana pengembangan pariwisata tersebut.
“Skema kerjasamanya cukup mudah. Telkom Property selaku pengelola yang menyewakan aset lahan itu, Dinporapar Purbalingga dan Owabong sebagai konseptor sekaligus membangun fasilitasnya,” katanya. (PI-7)
